Pagi bergerimis membuatku tersadar akan kenangan. Ingatan masa lampau begitu jelas terbayang seperti luka baru yang perih. Tentang bagaimana aku berusaha menjauh dan menghindar.
Ketakutanku di masa lampau untuk mendekatimu masih sangat terasa. Tidak setetespun rasa itu berkurang meski dekade telah terlewati. Menyia-nyiakanmu adalah dosa yang kujalani setiap waktu.
Dulu aku begitu tidak acuh, begitu tidak peka dan begitu tidak ingin. Entah kenapa aku memberi makan kepengecutan sehingga tumbuh subur meninggalkan rasa lainnya.
Padahal...
Menjadi kenanganmu merupakan bahagiaku
Padahal...
Tidak ada yang lebih berharga bagiku selain kamu
Komentar
Posting Komentar